Kamis, 24 Februari 2011

Pelajaran Sederhana Dari Pak Rektor


Pelajaran Sederhana Dari Pak Rektor


Asslmlkum wr.wb
Salam Lestari. . .Sahabat Alam



            Saat perkuliahan berlangsung, cuaca mendung mengiringi para anak manusia dalam segala aktifitasnya, tak terkecuali di kelas D3 Tata Boga, Fakultas Teknik, di mana angin berhembus kencang dengan awan comulunimbus yang bergelantung di langit. Tak ayal banyak pula barang-barang yang tak dapat diduga terbang dengan cepat, mulai dari daun, kertas, plastic dan lain-lain yang disempurnakan dengan turunnya rizki dari sang pencipta alam yang diturunkan dari langit.

            Namun 30 menit sebelum hal tersebut terjadi, ternyata ada hal yang sedikit namun dapat membelalakkan mata kita semua, di mana motto “Talk Less Do More” benar-benar dilakukan meski tanpa melihat siapa yang melakukan, namun percayalah bahwa hasilnya akan luar biasa.

            Mungkin yang sedikit ini dapat kita renungi, pada saat kita terlalu biasa dengan sampah di kiri kanan kita, namun apa yang dilakukan oleh salah satu pemimpin kita dapat kita jadikan cerminan, apa yang beliau lakukan tanpa ada niat sedikitpun orang yang melihat tapi percayalah bahwa Allah maha melihat. Pak rector tanpa malu memungut sampah dari sebuah koridor yang mana beliau tidak melihat bahwa para Mahasiswanya melihat dengan mata kepala sendiri, itulah yang membuat kami sebagai Mahasiswa bergetar.

            Betapa tidak, apa yang di contohkan Pak rector adalah hal yang sederhana namun mengena dan kamipun melihat bagaimana loyalitas yang diberikan oleh Pak rector, betapa muka ini merah padam saat kita sebagai anggota pencinta alam malah bersikap acuh yang membuat kita terkesan apatis dan hanya bersandar pada slogan pencinta alam saja. Namun inilah bukti nyata yang sedikit yang bermanfaat bagi kita semua.

            Bagaimana dengan Kita? sudahkah kita mulai dari hal yang kecil yang mana kita sebagai anggota pencinta alam dapat sebagai contoh bagi Mahasiswa lain untuk disipilin dalam segala hal, termasuk hal yang sedikit-sedikit namun lama-lama menjadi kebiasaan? Atau kita hanya peduli dengan hanya sampah kita, bukankah itu kurang wahai engkau anggota pencinta alam?

Kirim jawaban sahabat beserta komentarnya, semoga dapat menjadi bahan introspeksi & inspirasi. . .

Salam Lestari. . .Sahabat Alam
wsslmkum wr.wb.


        A-tong Phinandhita Prianto
“Belajar menjadi sahabat alam”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar