Kamis, 24 Februari 2011

Haruskah Pendidikan Pencinta Alam Dikomersialisasi


Haruskah Pendidikan Pencinta Alam Dikomersialisasi


Asslmlkum wr.wb
Salam Lestari. . .Sahabat Alam

            Janganlah pelit ilmu sebab semakin banyak kita memberi ilmu, maka akan semakin banyak pula kita akan mendapat ilmu. Hal ini sejalan di mana jika kita memberi tanpa pamrih maka balasan dari sang pencipta untuk kitapun tak dapat kita duga-duga kembalinya.



            Kami yakin Himapala adalah tempat orang-orang yang mempunyai “rasa,” dalam arti mereka akan ikhlas dalam hal memberi, sebab di Himapala kami di ajarkan untuk berkorban dan loyal dalam segala hal yang baik tentunya. Itupun dapat kita lihat dari para anggotanya yang mana dengan rela memberikan pendidikan dengan pengorbanan yang tidak sedikit untuk mengembangkan organisasi maupun komunitas pencinta alam di daerahnya masing-masing.

            Namun dengan berjalannya waktu, yang terlihat saat ini adalah di mana anggota Himapala melakukan bisnis terselubung “niatnya.” Coba lihat betapa mereka sangat khawatir jika alat-alat atau logistic mereka jika untuk pembinaan Organisasi Pencinta Alam (OPA), meski mereka sudah melakukan dan menghitung segala sesuatunya secara objective dan professional tentunya.

            Namun apakah mereka juga melupakan suatu hal yang lebih penting dari semua pertimbangan-pertimbangan tersebut. Hal itu tidak lain adalah nurani, di mana seharusnya mereka rela memeberi ilmu dan pembinaan tanpa harus dengan harga yang cukup tinggi jika dilihat dari sudut pandang para siswa jika kita melihat sispala. Bukankah kehilangan dan kerusakan alat dapat mereka minimalisir bahkan menghilangkan dengan bekal ilmu dan profesionalitas yang telah mereka miliki.

            Bukankah mereka lebih terdidik dan lebih jauh sudah memikirkan hal ini? Jika memang belum, baiklah, mari kita bersama-sama melihat kesederhanaan dan keikhlasan yang diberikan oleh orang yang tidak pernah memakan bangku kuliah namun mereka tetap memiliki nurani. 

            Seperti yang dilakukan seorang bapak penjaga kawasan Kali Putih, Sumber Suko, Pasuruan. Yang mana tempat ini biasa dilakukan sebagai tempat kegiatan organisasi pencinta alam. Namun bapak penjaga ini saat ditanya berapa harga sewa yang sepatutnya kami berikan untuk mengganti biaya sewa tempat itu. Beliau dengan tulus menjawab bahwa “Pendidikan itu seharusnya gratis mas, di sini kami sangat senang jika tempat kami dijadikan tempat untuk pendidikan yang tentu saja akan memberikan kebaikan yang hakiki.”

            Pertanyaannya yang menantang adalah apakah Himapala sanggup paling tidak memberi pendidikan untuk sispala tanpa pamrih ataupun minimal ada bargaining wajar bagi pendidikan OPA? Jika kita melihat Himapala, pasti jawabannya adalah iya, sebab Himapala mempunyai harga diri dan juga kapasitas untuk itu. Namun akankah itu terjadi??? Mari bersama-sama kita renungi, dikusikan dan lakukan meski dari hal yang terkecil. Sebab Himapala bukanlah PT. yang komersial.

Kirim jawaban sahabat beserta komentarnya, semoga dapat menjadi bahan introspeksi & inspirasi. . .

Salam Lestari. . .Sahabat Alam
wsslmkum wr.wb.


        A-tong Phinandhita Prianto
“Belajar menjadi sahabat alam”
»»  Baca Selengkapnya...

Mbak Lestari Atau Salam Lestari


Mbak Lestari Atau Salam Lestari


Asslmlkum wr.wb
Salam Lestari. . .Sahabat Alam



            Lestari apa mas begitu kata yang diucapakan oleh seorang wanita cantik saat ada sekumpulan orang yang meneriakkan kata tersebut, hal ini merupakan suatu reflek dari orang yang mempunyai nama depan, tengah maupun belakang lestari. Belakangan  kita mengerti bahwa Lestari itu adalah seorang wanita berparas cantik  yang telah digoda oleh sekumpulan orang, apakah sekumpulan orang tersebut tertarik dengan kecantikan wanita yang bernama lestari ataukah mereka hanya iseng belaka atau bahkan mereka sedang mengancam dan mau membunuh si lestari??? Lestari sayang lestari malang.  

            Nah sekarang apa sih lestari itu, ternyata usut punya usut kata  lestari itu merupakan salam yang selalu diucapkan para pencinta alam, salam yang mempunyai arti makna yang begitu dalam ini sangat indah didengar dan juga memiliki harapan kedepan yang besar bagi alam dan lingkungan. Jadi pastilah alam dan lingkungan ini akan terlihat cantik seperti halnya mbak Lestari jika kita mengucapkan salam ini.

            Namun ada juga komunitas yang mengatas namakan pencinta alam yang menggunakan salam selain salam lestari yakni Assalamu’alaikum yah ini memang salam yang wajib diucapkan oleh setiap muslim jika bertemu saudaranya, maksudnya salam rimba, ehm salam ini sangat mengundang suatu bias pemikiran bagi siapa saja yang mendengar, kesan liar, kaku dan petualangan tergambar dibenak siapa saja yang mendengar maupun yang mengucapkan.

            Jadi bagi yang mengaku pencinta alam pasti tahu salam mana yang harus diucapkan terlebih dahulu dan salam apa pula yang sejatinya digunakan oleh para anggotanya, dengan salam itu diharapkan alam akan benar-benar secantik mbak Lestari.

Kirim jawaban sahabat beserta komentarnya, semoga dapat menjadi bahan introspeksi & inspirasi. . .

Salam Lestari. . .Sahabat Alam
wsslmkum wr.wb.


        A-tong Phinandhita Prianto
“Belajar menjadi sahabat alam”

»»  Baca Selengkapnya...

Pelajaran Sederhana Dari Pak Rektor


Pelajaran Sederhana Dari Pak Rektor


Asslmlkum wr.wb
Salam Lestari. . .Sahabat Alam



            Saat perkuliahan berlangsung, cuaca mendung mengiringi para anak manusia dalam segala aktifitasnya, tak terkecuali di kelas D3 Tata Boga, Fakultas Teknik, di mana angin berhembus kencang dengan awan comulunimbus yang bergelantung di langit. Tak ayal banyak pula barang-barang yang tak dapat diduga terbang dengan cepat, mulai dari daun, kertas, plastic dan lain-lain yang disempurnakan dengan turunnya rizki dari sang pencipta alam yang diturunkan dari langit.

            Namun 30 menit sebelum hal tersebut terjadi, ternyata ada hal yang sedikit namun dapat membelalakkan mata kita semua, di mana motto “Talk Less Do More” benar-benar dilakukan meski tanpa melihat siapa yang melakukan, namun percayalah bahwa hasilnya akan luar biasa.

            Mungkin yang sedikit ini dapat kita renungi, pada saat kita terlalu biasa dengan sampah di kiri kanan kita, namun apa yang dilakukan oleh salah satu pemimpin kita dapat kita jadikan cerminan, apa yang beliau lakukan tanpa ada niat sedikitpun orang yang melihat tapi percayalah bahwa Allah maha melihat. Pak rector tanpa malu memungut sampah dari sebuah koridor yang mana beliau tidak melihat bahwa para Mahasiswanya melihat dengan mata kepala sendiri, itulah yang membuat kami sebagai Mahasiswa bergetar.

            Betapa tidak, apa yang di contohkan Pak rector adalah hal yang sederhana namun mengena dan kamipun melihat bagaimana loyalitas yang diberikan oleh Pak rector, betapa muka ini merah padam saat kita sebagai anggota pencinta alam malah bersikap acuh yang membuat kita terkesan apatis dan hanya bersandar pada slogan pencinta alam saja. Namun inilah bukti nyata yang sedikit yang bermanfaat bagi kita semua.

            Bagaimana dengan Kita? sudahkah kita mulai dari hal yang kecil yang mana kita sebagai anggota pencinta alam dapat sebagai contoh bagi Mahasiswa lain untuk disipilin dalam segala hal, termasuk hal yang sedikit-sedikit namun lama-lama menjadi kebiasaan? Atau kita hanya peduli dengan hanya sampah kita, bukankah itu kurang wahai engkau anggota pencinta alam?

Kirim jawaban sahabat beserta komentarnya, semoga dapat menjadi bahan introspeksi & inspirasi. . .

Salam Lestari. . .Sahabat Alam
wsslmkum wr.wb.


        A-tong Phinandhita Prianto
“Belajar menjadi sahabat alam”
»»  Baca Selengkapnya...

Persepsi tentang Latihan Kepemimpinan Keterampilan Himapala (LKKH)


Persepsi tentang Latihan Kepemimpinan Keterampilan Himapala (LKKH)


Asslmlkum wr.wb
Salam Lestari. . .Sahabat Alam



            Selama ini apakah persepsi Anda tentang kata Latihan Kepemimpinan Keterampilan Himapala (LKKH) ? apakah latihan memimpin dan keterampilan dalam bidang out door sport, jika memang iya, maka mari kita diskusikan bersama tentang kata tersebut.

            Ketika beberapa calon anggota ditanya, apa maksud untuk mengikuti LKKH dengan terlebih dahulu memahami arti LKKH, sebagian besar mereka berkata bahwa LKKH adalah ajang untuk berlatih dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan anggotanya dan meningkatkan keterampilan anggotanya di bidang out door sport.
           
            Sekarang bagaimana dengan persepsi Anda tentang kata LKKH tersebut, apakah sama dengan calon anggota? Apakah goal dari LKKH adalah seperti itu? Bukankah Himapala mempunyai goal yang kedepan lebih dari sekedar itu? Dengan jujur apa benar dahulu saat kita mengikuti LKKH juga mempunyai persepsi seperti itu?

            Latihan Kepemimpinan Keterampilan Himapala (LKKH) jika dilihat dari makna aslinya dapat kita ketahui jika kita berlatih untuk memimpin dan terampil dalam memimpin, tentu saja hal tersebut harus terlebih dahulu mengetahui goal mendasar apa yang seharusnya didapatkan setelah mengikuti LKKH, goal yang paling mendasar tersebut tidak lain adalah sanggup dan terampil dalam memimpin diri sendiri. Dengan tercapainya hal tersebut tentunya akan melancarkan proses menuju anggota pencinta alam yang seutuhnya.

            Hal tersebut tidak bisa kita anggap remeh, sebagai contoh beberapa hal yang sepele jika kita kurang mengerti atau menganggap remeh dari goal yang dicapai saat mengikuti LKKH adalah kurangnya tanggung jawab, dapat dibuktikan dari kelalaian terhadap hal-hal kecil dalam setiap kegiatan berupa kehilangan, kecelakaan, maupun hal yang lebih penting yang lain seperti mengenal lebih dalam esensi pencinta alam. Dapat juga kita ambil contoh di bidang perkuliahan, di mana Himpala terkenal dengan sebutan Himpunan Mahasiswa Paling lama yang mana jika mau jujur sudah berapa orang anggota pencinta alam yang kuliahnya molor atau bahkan Drop out.

            Dengan jujur pula penulispun merasakan hal tersebut, namun setelah mengerti esensi dari LKKH maka dengan semangat anggota pencinta alam maka tidak ada kata sulit bahkan menyerah untuk bangkit kembali menjadi anggota pencinta alam yang “well grounded,” mengutip dari kata Profesor Lutfi nurlela (mbak ella). Yakni dapat diartikan Mahasiswa yang cerdas, pintar, jujur, sopan dan Agamis.
 
            Setelah kita berhasil mencapai goal dari LKKH maka sudah seharusnya kita saling berpacu, berintergritas, bersemangat untuk kembali mewujudkan kejayaan Himapala dengan kretifitas dan inovasi para anggota-anggotanya. Oleh karena itu mari kita memberi sebanyak mungkin untuk Himapala dengan hati yang ikhlas.

Kirim jawaban sahabat beserta komentarnya, semoga dapat menjadi bahan introspeksi & inspirasi. . .

Salam Lestari. . .Sahabat Alam
wsslmkum wr.wb.


        A-tong Phinandhita Prianto
“Belajar menjadi sahabat alam”
»»  Baca Selengkapnya...

Fenomena Himapala "Angkatan Himapala Syariah"


Fenomena Himapala “Angkatan Himapala Syariah”


Asslmlkum wr.wb
Salam Lestari. . .Sahabat Alam

            Jempol, itulah seharusnya penghargaan yang pantas ditujukan pada calon anggota muda Himapala angkatan 2011, di mana mereka mulai memahami apa itu esensi pencinta alam yang memang seharusnya tertanam di dalam jiwa orang-orang yang mengaku anggota pencinta alam. Sepele namun itulah sebenarnya proses-proses yang seharusnya ditempuh saat belajar menjadi anggota pencinta alam.



            Di masa pendidikan selama hampir kurang satu tahun mereka telah melakukan dengan hal yang selama ini menguras tenaga, pikiran dan waktu, namun terlihat keikhlasan yang mereka cerminkan di paras-paras yang tak kenal lelah. Meski terkadang waktu dan kegiatan yang ada tidak sengaja menghambat proses untuk mengenal esensi pencinta alam itu sendiri, tapi mereka tetap berusaha untuk menetapkan hati meski harus ada konsekuensi logis di dalamnya.

            Mengapa Himapala syariah, lalu yang dahulu Himapala apa? Mungkinkah yang terdahulu adalah Himapala yang dalam konteks lain. Pertanyaan itulah yang sejatinya harus diangkat kembali kepermukaan yang nantinya menjadi bahan diskusi kita semua. Ini adalah sebutan yang mungkin asing, baru dan agaknya sedikit sensitive, namun bukan itulah yang harusnya ada dalam benak kita tetapi kita lihat sisi positif dari kata angkatan Himapala syariah tersebut.

            Sholat itulah kata kunci yang ada di angkatan ini, dan itupula yang menjadikan mereka tenang meski didera goda dan masa. Apa yang mereka lakukan adalah sebuah hal mendasar secara ritual untuk mengenal dan berproses untuk belajar menjadi anggota pencinta alam, terlepas dari pandangan sinis yang keluar secara subjective dari oknum, namun kami yakin angkatan ini bisa jauh lebih baik dengan Ar-Rohman dan Ar-Rohim yang diberikan oleh Allah sang pencipta alam.

            Lalu bagaimana dengan kami yang terdahulu. Bukankah baik jika kita juga belajar dari saudar muda kita yang bersahaja ini. Teruslah berjuang wahai saudaraku, Himapala adalah tempat yang paling tepat untukmu mengasah mental, kepemimpinan dan ketundukan kepada sang Khalik. Janganlah pernah meminta tapi niatkanlah dengan ikhlas apa yang bisa kalian beri untuk Himapala tercinta.

Kirim jawaban sahabat beserta komentarnya, semoga dapat menjadi bahan introspeksi & inspirasi. . .

Salam Lestari. . .Sahabat Alam
wsslmkum wr.wb.


        A-tong Phinandhita Prianto
“Belajar menjadi sahabat alam”

»»  Baca Selengkapnya...

Selasa, 08 Februari 2011

Gunung Kelud Untuk Mencari Bukti Dengan Hati


Gunung Kelud Untuk Mencari Bukti Dengan Hati


Asslmlkum wr.wb
Salam Lestari. . .Sahabat Alam



Sahabat kita tentu tahu atau minimal pernah mendengar bagaimana keindahan wana wisata gunung kelud yang berada di daerah Kediri, Jawa Timur. Setelah erupsi dalam berapa tahun terakhir ini muncullah anak kelud yang sangat fenomenal. Meskipun Indonesia harus kehilangan gunung berkawah namun gunung kelud membuktikan bahwa keabadian bukan di Bumi ini.

Banyak wisatawwan local maupun manca Negara yang berusaha untuk menikmati keindahan alam nusantara ini, namun bagai pepatah ada gula ada semut, di mana ada orang Indonesia maka pasti ada sampah. Gak percaya gunung kelud buktinya.

Di sepanjang jalan setapak yang dilintasi wisatawan kiri kanan kulihat saja banyak sampah yang memang sengaja dibuang tanpa tanggung jawab oleh para tuannya. Inisiatif pun muncul, dengan bekal Rp. 2000 dan baju Himapala Unesa, akhirnya 4 kantong kresek merah besar pun di tangan, tanpa banyak cing cong tangan pun memulai aksi, segenggam demi segenggam sampah terkumpul di kantong plastic, lalu apa respon masyarakat???

Penjual kresek             : “Sebenarnya di sini sudah ada yang bertugas mas setiap minggu sampah selalu dibuang”, lalu saat ditanya, di mana tempat pembuangannya. Dengan percaya dirinya penjual mengatakan, “ya di aliran pemandian sungai ini,” GLODAK. . .Tapi mas penjual kresek ini termasuk baik hati selain membantu Bapaknya menjaga wisata pemandian Gunung Kelud mas ini juga memberi saya 2 kantong plastic secara Cuma-Cuma.

Gadis usia 12 tahun : “Mas ini sampahnya saya bantu,” dengan pandangan takjub terucaplah kata ajaib, terima kasih dan ikudlah menjaga ala mini walaupun hanya membuang sampah.

Keluarga Bahagiapun mengatakan : “ Tuh dek liat masnya, ambil sampah, tapi kamu tadi malah membuang sampah sembarangan”, (Ibu yang bijak). . .”iya, ma maaf, ini mas tak bantu ambil sampah” (sang anak cerdas). . .”anadhlofatu minal iman,” (ayah dengan segala kewibawaannya)

Gadis abg asli Kediri : “Wah aku padamu mas, boleh foto bareng gak, nie mas aku bantu ambil sampahnya”, xixixi, emangnya artis yee???

Keluarga Tionghoa : “Wah bagus ini, harus ditiru oleh semua masyarakat.”

Petugas penjaga wisata : “. . . . . . . . . . . . . . . . . . “ (mlengos)

Mahasiswa IPB : “Wah ini baru namanya pencinta alam, dari mana mas, di sini memang kotor sekali banyak sampah yang tidak terurus, oiya boleh minta nomer hpnya mas, okay selamat berjuang mas.”

 Ibu-ibu wisata local : “ini mas minum dulu wah sendirian dari mana ini, Himapala Unesa ya?”

            Bagaimana sahabat, ingin merasakan suasana dan pengalaman seperti di atas, caranya gampang Cuma berbekal niat yang tulus ikhlas, lakukan lalu perhatikan apa yang terjadi. Setelahnya saatnya memanjakan perut setelah terlebih dahulu mengambil dokumentasi. Ayo lakukan tapi juga ingat komentar negative atau positif yang dilontarkan masyarakat, ambillah dengan bijak dan hati yang besar ali.a.s. legowo.

Kirim jawaban sahabat beserta komentarnya, semoga dapat menjadi bahan introspeksi & inspirasi. . .

Salam Lestari. . .Sahabat Alam
wsslmkum wr.wb.


        A-tong Phinandhita Prianto
“Belajar menjadi sahabat alam”
»»  Baca Selengkapnya...

Memburu Kenikmatan Di Gunung Dengan Buang Hajat


Memburu Kenikmatan Di Gunung Dengan Buang Hajat


Asslmlkum wr.wb
Salam Lestari. . .Sahabat Alam

            Panggilan alam memang menarik di mana kita benar-benar dapat menikmati sebuah kenikmatan yang tiada banding saat di dalam keheningan, dengan udara yang perawan dan pemandangan yang terbentang luas setiap mata menuju.



            Itulah sebuah panggilan alam sahabat, kita patut mensyukuri apa yang telah diberikah Allah SWT kepada hambanya. Mungkin dapat kita simak cerita dari suatu kawan seperjuangan, dia adalah seorang hiker yang sangat terobsesi pada satu hal kala dia mendaki gunung-gunung di Indonesia, yaitu bagaimana dia mencetak rekor terbaru sebagai orang yang mendapat nikmat pada ketinggian + 3000 mdpl, sungguh seorang pemburu nikmat yang eksentrik.

            Sahabat ternyata memburu nikmat tidak selamanya menyenangkan, ada seorang kawan seperjuangan yang mendapat nama lapangan saat dia tidak tahu telak menginjak-injak suatu hal yang sangat dicari oleh para pemburu nikmat, tahukah apa julukan dia sahabat, dia mendapat julukan yang sangat istimewah di teman seangkatannya, “kepet” itulah julukannya.

            Mengapa bisa demikian, apa hubungannya dengan para pemburu nikmat ??? ternyata sahabat, para pemburu nikmat tersebut sangat terobsesi dengan suatu warna emas yang ada pada sesuatu yang diburu itu, terkadang pemburu nikmat harus rela menyimpan buruannya di dalam kantong plastic yang pasti akan lama terurai di dalam tanah meski ditutup serapat mungkin agar tidak ada seorangpun yang mencium aroma barang yang paling dicari pemburu nikmat.

            Lalu sekiranya bagaimana cara sahabat jika juga sebagai seorang pemburu nikmat, apakah sahabat akan mempertahankan untuk menyelamatkan bumi kita terhadap segala polusi dan hal-hal yang dapat mencemari alam ini. Apa sahabat mempunyai solusi untuk mengatasi cara memburu nikmat agar lebih ramah lingkungan???

            Sebagai kata kunci, hal yang paling diburu oleh pemburu nikmat itu tidak lain hasil suatu makanan yang telah diolah, dilihat, dikunyah, dirasakan, dinikmati, dicerna, disimpan, lalu disia-siakan. . .Tapi tetap optimis sahabat karena kita orang yang terlahir di bumi Indonesia yang terkenal dengan sebutan negeri 1001 peristiwa dan orang Indonesia adalah orang yang penuh kreatifitas, oleh karena itu sahabat, ayo beri ide-ide cemerlang sahabat untuk menjawab suatu tantangan dan suatu peluang yang harusnya dapat kita manfaatkan. . .          

Kirim jawaban sahabat beserta komentarnya, semoga dapat menjadi bahan introspeksi & inspirasi. . .

Salam Lestari. . .Sahabat Alam
wsslmkum wr.wb.


        A-tong Phinandhita Prianto
“Belajar menjadi sahabat alam”
»»  Baca Selengkapnya...

Seperti Janji Wakil Rakyat


Seperti Janji Wakil Rakyat


Asslmlkum wr.wb
Salam Lestari. . .Sahabat Alam

            Sahabat masih ingat gak saat di daerah kita ada pemilihan kepala daerah, menurut sahabat apa mereka benar-benar melaksanakan janjinya untuk mengurusi masyarakat kurang beruntung, atau saudara-saudara kita yang kurang beruntung tetap saja berjuang banting tulang untuk sesuap nasi. . .tak ayal betapa miris hati kita saat mendengar tangisan anak-anak yang kurang beruntung. Masih ingat janji-janjinya.



            Bapak-bapak ibu-ibu warga kota bebek, Saya berjanji jika nanti saya menjadi wakil rakyat beras gratis. . .hore. . . .sekolah gratis. . .hore. . .BBM turun. . .hore. . .tidak akan ada lagi warga miskin. . .hore. . .UMR naik. . .hore. . .setelah menjadi wakil rakyat. . .???

            Bandingkan dengan kami pencinta alam Indonesia akan selalu menjaga lingkungan, kami adalah para pejuang garis depan dalam menyelamatkan bumi kita. . .saat kegiatan pencinta alam kegiatannya adalah naik turun gunung, panjat tebing, arung jeram, selusur gua, dan bentak-bentak ala militer. . .

            Betapa banyak orang yang hanya menjual slogan untuk mendapat dukungan? Bagaimana dengan anggota pencinta alam saat mereka ingin mendapat dukungan dan anggota baru. . .samakah? coba sahabat tengok di organisasi sahabat masing-masing. Jika iya maka saatnya kita merubah itu semua dengan terlebih dahulu. . .dengan cara apa dan bagaimana???. . .lha ini tugas kita kawan untuk berdiskusi lewat komentar-komentar sahabat alam.
           
            Dengan berpegang sebagai model kepada generasi muda yang akan memegang tongkat estafet perjuangan untuk menyelamatkan bumi kita, namun apa tidak lebih baik kita memberi tindakan rill secara masif namun dengan niatan yang benar-benar tulus ikhlas tanpa pamrih. . .

Kirim jawaban sahabat beserta komentarnya, semoga dapat menjadi bahan introspeksi & inspirasi. . .

Salam Lestari. . .Sahabat Alam
wsslmkum wr.wb.


        A-tong Phinandhita Prianto
“Belajar menjadi sahabat alam”

»»  Baca Selengkapnya...

Mereka Bilang Seleksi Alam


Mereka Bilang Seleksi Alam


Asslmlkum wr.wb
Salam Lestari. . .Sahabat Alam

            Coba Sahabat tanya kepada anggota pencinta alam, mengapa banyak calon anggota pencinta alam yang gugur sebelum menjadi anggota penuh, terlebih mengapa mereka gugur padahal mereka sudah menjadi anggota pencinta alam  penuh di organisasinya? atau  coba tanya mengapa setiap tahun anggota pencinta alam semakin berkurang?



            Atau mungkin kita bisa mendengar cerita rekan seperjuangan yang gugur saat proses pendidikan di organisasi pencinta alam yang diikutinya, jika sahabat sudah mengetahui jawabannya, lalu apakah langkah strategi sahabat untuk ikut mengembangkan geliat pencinta alam di Indonesia ini.

            Ternyata sahabat, beberapa jawaban yang terangkum sungguh sangat mencengangkan sebelum dapat dikatakan wajar seperti rekan saya dia keluar saat pendidikan dasar karena tidak kuat dengan pendidikan mental yang ada, namun rekan lainnya yang sudah menjadi angota penuh dia berkata bahwa apa yang menjadi tujuannya saat ingin bergabung di organisasi pencinta alam sungguh berbeda dengan apa yang dia dapatkan di organisasi pencinta alam (idealisme) dan beberapa alasan lain yang sahabat bisa cari sendiri.

            Lalu apa tanggapan mereka yang mendidik agar anggotanya menjadi anggota pencinta alam, tidak lain hanya dua kata yakni “seleksi alam,” benarkah demikian? Ayolah sahabat coba kita buka hati kita dan tanyakan apakah memang benar demikian?

            Jika kita sama-sama seperti itu maka roda perkembangan pencinta alam pasti hanya akan berada di bawah, ayo kita coba introspeksi apa yang salah sehingga setiap tahun jumlah pencinta alam semakin berkurang, apakah mereka hanya pengen dapat julukan pencinta alam, atau mereka sudah bosan dengan pendidikan ala pencinta alam, atau jangan-jangan memang ada yang salah dengan kata pen-cin-ta a-lam dengan apa yang dilakukan oleh yang namanya anggota pencinta alam?

Kirim jawaban sahabat beserta komentarnya, semoga dapat menjadi bahan introspeksi & inspirasi. . .

Salam Lestari. . .Sahabat Alam
wsslmkum wr.wb.


        A-tong Phinandhita Prianto
“Belajar menjadi sahabat alam”
»»  Baca Selengkapnya...

Jumat, 04 Februari 2011

Mengenal IFPASID (Ikatan Facebook Pencinta Alam SIDoarjo)


Mengenal IFPASID (Ikatan Facebook Pencinta Alam SIDoarjo)


            Niatan yang baik akan selalu mendapat ujian untuk memberi kekuatan sebelum akhirnya menuai hasil. Kata-kata itulah yang seyogyanya dapat kita ucapkan untuk suatu wadah yang digagas oleh pendiri ikatan facebook pencinta alam Sidoarjo atau yang biasa disingkat (IFPASID) yang selanjutnya akan dibaca IFPASID.


            Didirikan oleh seorang putra daerah yang asli terlahir di bumi delta Sidoarjo, yang mana dia telah bergabung dengan anggota Himapala Unesa angkatan 2010, tak lain dan tak bukan dia adalah Sugeng Setiawan atau yang sering dipanggil “Obenk Hiker,” yang didukung oleh rekan-rekannya sesama anggota HImapala Unesa angkatan 2010 yakni M. Badrus S, Hamdani, Alton P Prianto, Aris Setyawan, Eggie Eiger.
            Tujuan didirikannya IFPASID ini adalah untuk menjalin silaturahmi semua anggota organisasi pencinta alam yang berada di wilayah Sidoarjo, baik dari kalangan Sispala, Mapala maupun OPA. Selain itu wadah ini sekaligus sebagai pioneer untuk mengembalikan kejayaan organisasi pencinta alam Sidoarjo pada tujuannya.
            Semakin tinggi suatu pohon maka angin yang akan menerpa juga pasti akan semakin besar pula, hal itu pula yang terjadi pada IFPASID yang mana selalu ada saja pihak pro dan kontra, “kalo gak percaya liat aja ditautannya banyak kata-kata *sensored* yang mana dari kalangan-kalangan terdidik pula, pikiran positif negativepun selalu ada yang mana akan selalu memberi tindakan-tindakan.
            Oleh karena itu tetap dukung IFPASID yang mana walau kecil telah berjuang untuk organisasi pencinta alam Sidoarjo, dan kita tunggu apakah IFPASID dapat memberi inspirasi dan suatu tindakan yang nyata untuk perkembangan organisasi pencinta alam di Sidoarjo pada khususnya dan organisasi pencinta alam Indonesia pada umumnya.

Keep Spirit. . .Keep Fighting. . .For our earth. . .
Salam Lestari. . .
»»  Baca Selengkapnya...

Kamis, 03 Februari 2011

Mengkritisi Faktor Penghambat Kegiatan Sispala Di Sidoarjo


MENGKRITISI FAKTOR PENGHAMBAT KEGIATAN SISPALA DI SIDOARJO



            Berkembang itulah hal yang seharusnya terjadi pada organisasi Sispala, namun belakangan diketahui ada faktor yang menjadi penghambat perkembangan Sispala yang mengakibatkan mundurnya kegiatan yang dilakukan Sispala jika tidak mau dikatakan stagnan.
            Banyak sekali hal yang seharusnya dapat menjadi peluang untuk meningkatkan manfaat dan potensi yang ada pada anggota maupun Sispala jika kita secara bijak memandang faktor penghambat yang ada dapat disenergikan.
            Faktor yang paling menonjol untuk dikritisi adalah tentang perijinan kegiatan, meski terlihat sepele namun hal inilah yang menjadi jembatan untuk berhasilnya sebuah kegiatan yang dapat memberi aspek positif pada anggota Sispala.
  
Faktor-faktor tersebut adalah dapat kita rinci secara garis besar yakni :

1.      Kepercayaan                : Dimana terkadang pihak guru tidak melihat bahwa setiap kegiatan tentu sudah melibatkan pertimbangan-pertimbangan yang matang dan pasti akan dilaksanakan dengan profesionalitas yang tinggi
2.      Komunikasi                 : Kurangnya komunikasi atas pihak-pihak yang terkait akan menimbulkan persepsi yang salah dan menimbulkan miss komunikasi.
3.      Klasikal                       : Hal ini terutama apabila kegiatan dilakukan oleh siswi, yang mana mereka tidak mengetahui persis kecakapan para siswi tersebut.
4.      Materi                          : Yah ini dia hantu terbesar apabila kegiatan ini memakan biaya yang cukup besar maka ½ bagian yang keluar maka harus bersyukur.

Namun  hal-hal di atas sebenarnya dapat kita kompromikan dengan memberi pengertian tentang, tujuan dan manfaat kegiatan untuk siswa-siswi anggota pencinta alam. Hal ini seharusnya direspon secara bijak oleh para pendidik agar para pemuda dapat menyalurkan kegiatan-kegiatan positif agar tidak ada kegiatan tanpa control para pendidik yang mana akan berdampak buruk bagi semua komponen yang terlibat, karena darah muda yang mengalir kepada pemuda sangatlah labil.

Dan yang terpenting adalah kami menyampaikan hal ini agar generasi penerus kami dapat terus melanjutkan tongkat estafet untuk melestarikan alam ini.

Salam Lestari. . .(Semua OPA di Sidoarjo)
»»  Baca Selengkapnya...